TUGAS YANG TERLUPAKAN DAN PALING SULIT YAITU BERDAKWAH DAN ISTIQAMAH
Tampilkan postingan dengan label Ma'rifatullah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ma'rifatullah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Januari 2015

Kisah Pastor yang masuk Islam


Kisah akhir pastor di amrik yang gigih memurtadkan orangTAK ada yang perlu dicari Skip Estes muda dalam hidup, kecuali melangkah nyaman di jalan yang sudah terbentang mulus. Ia sudah punya apa yang diinginkan kebanyakan orang Amerika: kekayaan, usaha, keluarga bahagia, dan tampang yang boleh juga. Tambahan, ia punya kegiatan yang mulia: mengajak orang-orang kepada agama Kristen – kepada jalan Yesus Kristus.
Ya, disamping pebisnis alat-alat musik dan pemilik studio musik, stasiun radio dan TV lokal, iapreacher – di Indonesia lazim disebut pastor, yakni penyeru agama dalam Protestan.
Dengan semua anugrah itu, ia selalu tampak bergairah, gembira dan bersemangat. Juga ketika ayahandanya, seorang ordain minister [pendeta senior], bilang padanya: “Kita akan berbisnis dengan seseorang dari Kairo, Mesir.”
“Baik ayah,” jawab Skip.
“Dan dia ‘Moslem’,” kata ayahnya lagi.
“Hah? Aku tidak mau ayah! ‘Moslem’? Mereka kan teroris, tukang meculik orang, membajak. Mereka tak percaya Tuhan. Mereka itu mencium tanah lima kali sehari dan menyembah kotak hitam di gurun pasir,” cerocos Skip.
“Ah, kamu harus ketemu dia. Ini bisnis,” desak ayahnya.
Merasa tak kuasa melawan, ia masih mengajukan syarat: “Baik. Aku mau ketemu dia. Tapi akan kukristenkan dia!”
“Kamu lakukan apa yang menurutmu bagus ,” pungkas ayahnya.
****
Hari pertemuan pun tiba. Skip sengaja menemui ‘tamu Kairo’ itu sepulang dari gereja pada hari minggu, dengan pakaian kebaktian lengkap dan injil di tangan, ditemani istri.
Ketika melihat sang tamu, ia kaget campur heran. “Kok ‘Moslem’ begini?” pikirnya. Sebelumnya ia membayangkan akan bertemu pria bercambang-jenggot, baju panjang dan bersorban. Tapi yang dilihatnya jauh dari bayangan itu: Muhammad Abdurrahman, nama tamu itu, berpakaian biasa: kemeja dan celana panjang, wajah kelimis, tak ada bulu-bulu di wajahnya. Bahkan di kepala pun tak ada! Dia botak.

Hidup adalah Berbisnis dengan Allah


“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At Taubah: 111)
Dalam hadits riwayat Ibnu Jarir dikisahkan, seorang sahabat, namanya Abdullah bin Rawahah Radhiyallahu ‘Anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Apa saja kewajiban terhadap Tuhanmu dan dirimu yang kamu tetapkan atas diriku?”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Aku telah menetapkan agar selalu beribadah kepada Tuhan dan tidak syirik dengan apapun. Sedangkan terhadapku, agar selalu menjagaku sebagaimanan kamu menjaga diri dan hartamu.”
Ia bertanya lagi, “Apa balasanku, jika aku melaksanakan semuanya?”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Surga balasannya.”
Ia lalu berkata,”Itu merupakan jual beli yang menguntungkan. Kami takkan membatalkannya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, dikutip dari Dr. Ahmad Hatta, MA., 2009).

Dimanakah letak Surga?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rizkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz-Dzariyaat: 22). Maksudnya adalah surga ada di langit.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa bulan Ramadhan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkannya di dalam surga. Berhijrah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menetap di buminya yang ia dilahirkan padanya.”

Pergantian Langit dan Bumi pada Hari Kiamat


Allah berfirman,
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrahim: 48).
(Yaitu) pada hari Kami menggulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiyaa: 104).
Manusia berada di mana saat pergantian langit dan bumi?
Dari Tsauban Radhiyallahu ‘Anh maula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia berkata, ‘Aku berdiri di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu datang salah seorang dari pendeta Yahudi … Orang Yahudi itu berkata, ‘Manusia berada di mana saat terjadi pergantian langit dan bumi?’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Mereka di dalam kegelapan sebelum jembatan.’ Dalam satu riwayat: ‘di atas titian‘.” (HR. Muslim No. 315 dan No. 2791 dari Aisyah radhiyAllahu ‘anha)
Tempat Berhenti yang sangat panas dan huru haranya?
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan semua makhluk setelah membangkitkan mereka dalam satu tanah terbuka di halaman depan hari kiamat dalam kondisi tidak beralas kaki, tidak berpakaian, lagi tidak dikhitan. Dan hal itu untuk memberi keputusan, dan manusia berkeringat menurut ukuran amal perbuatan mereka (semasa hidup di dunia).
Al-Miqdad bin Al-Aswad Radhiyallahu ‘Anh berkata bahwa: ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Matahari berada di dekat semua makhluk pada hari kiamat, sampai ada yang berada di dekat mereka seperti ukuran mil. Dalam berkeringat, manusia juga menurut amal ibadah mereka. Di antara mereka ada yang sampai dua mata kakinya, ada yang sampai dua lututnya, ada yang sampai dua pinggangnya, dan ada yang dikekang (digenangi) oleh keringat. Al-Miqdad bin al-Aswad Radhiyallahu ‘Anh berkata: ‘Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengisyaratkan ke mulutnya.” (HR. Muslim No. 2864.)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Pada hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala memegang bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia Subhanahu wa Ta’ala berfirmanAku adalah Sang Raja, di manakah raja-raja di bumi?” (HR. Bukhari No 7382 dan Muslim No. 2787)

Kemenangan Dalam Perspektif Al Qur’anul Karim


Sesungguhnya kemenangan itu tidak datang dengan sendirinya, tidak turun tanpa tujuan dan tidak diperoleh secara kebetulan.
Kemenangan mempunyai hukum dan aturan main sebagaimana yang diabadikan Allah dalam kitab-Nya alqur`anul karim untuk diketahui oleh hamba-hamba-Nya yang mu`min agar menjadi panduan bagi mereka.
1. Hukum Pertama
Sesungguhnya kemenangan itu hanya dari sisi Allah.
Orang yang dimenangkan Allah tak mungkin bisa dikalahkan oleh siapapun dan kapanpun juga, meski seluruh manusia di muka bumi ini bersatu padu untuk mengalahkan mereka sebaliknya orang yang dikalahkan Allah tidak mungkin bisa meraih kemenangan walaupun mereka memiliki pasukan dan perlengkapan yang melimpah.
Inilah yang disebutkan oleh alqur`an dengan jelas dan gamblang yang tidak bisa ditawar lagi :
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ [آل عمران/160]
jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [الأنفال/10
dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ada kalanya Allah memenangkan yang sedikit sehingga yang sedikit itu dapat mengalahkan yang banyak, seperti peristiwa Thalut dan Jalut.
Allah memenangkan Thalut dan pasukannya atas Jalut dan pasukannya padahal pasukan Jalut dan perlengkapannya jauh lebih unggul. Pada awalnya pasukan Thalut merasa takut melihat pasukan Jalut yang tampak hebat dan kuat, mereka merasa pesimistis dapat mengalahkan pasukan Jalut namun orang yang merasa yakin dan memiliki iman yang kokoh berkata kepada mereka : ” berapa banyak kaum yang sedikit mengalahkan kaum yang banyak dengan izin Allah, sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar “. inilah yang dipaparkan Allah dalam alqur`an :
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ [البقرة/249

Ukhti, Kenali Dirimu dan Tuhanmu


Berangkat dari sebuah cerita sehari-hari, sebut saja terjadi pada saya dan seorang teman perempuan. Kala itu, saat matahari tengah berada di sepenggal jum’at, kami sedang sibuk memilih jajanan ringan. Lebih tepatnya, teman saya tersebut yang berjuang mondar-mandir mengumpulkan berbagai rupa makanan untuk mengganjal perutnya yang terbiasa tidak sarapan pagi. Saya, berdiri manis di sampingnya pun pura-pura ikut sibuk memilih. Yang sebenarnya, saya sedang sibuk memperhatikannya dan belajar memahami seorang wanita yang baru sepekan ini mendapati terlambat datang bulan (haid). Berdasarkan hasil test pack tergores dua garis merah tanda positif kehamilannya. Teman saya tersebut terlihat sangat riang. Ia menyapa penjaga toko dengan amat ramah. “Tidak, mbak! Maaf, saya tidak makan itu karena sedang isi.” katanya berulang-ulang.
Begitulah, rasa bahagia usai membuncah hari itu. Setelah lima belas bulan pernikahan, akhirnya teman saya merasakan detak-detak kehidupan akan bertunas di dalam rahimnya. Saya tersengat ikut merayakan bahagianya siang terik itu. Akan tetapi, sempat terlintas dalam benak ini, “Apakah dia ini berlebihan?” Saya berpikir, mungkin saja dari sekian banyak penjaga toko tadi terdapat seorang wanita yang telah lebih lama menunggu kehadiran buah hati penghias pernikahannya. Sudah menahun ia meraba-raba perutnya yang tak kunjung berdenyut. Berkali menahan perih kala ditanya kapan punya momongan? Berulang pula memendam cemburu pada wanita-wanita yang lebih dulu diberi kabar gembira dari langit itu.

Syaikh Abdur Rahman As-Sudais


Televisi Saudi biasa menayangkan acara religi setiap pekan dengan mengundang seorang pakar atau Syaikh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan melalui telepon.
Suatu ketika, acara tersebut mengundang Syaikh Abdur Rahman As-Sudais yang juga merupakan Imam Masjidil Haram. Beliau menjawab semua pertanyaan hingga tiba giliran pertanyaan dari telepon seorang wanita yang meminta mimpinya ditafsirkan.
Wanita itu mengatakan, bahwa dirinya mimpi berada di Masjidil Haram dan melihat seseorang melakukan thawaf sambil telanjang. Wanita itu menambahkan juga bahwa dirinya mengenali orang itu, kendati dia tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh darinya.
“Semua orang juga mengenalinya,” imbuhnya.
“Jadi, bagaimana tafsir mimpi ini?” tanya wanita itu.
Syaikh As-Sudais menjawab, “Orang ini adalah berita gembira. Jadi, tafsir mimpi Anda adalah bahwa orang ini -insya Allah-bersih dari dosa dan Allah meridhainya. ”
Wanita itu membalas, “Apa pendapat Anda bila saya katakan pada Anda, bahwa orang yang saya lihat dalam mimpi saya itu adalah… Anda?”
Syaikh As-Sudais yang mulia ini terdiam dan hanya linangan air matanya yang jatuh bercucuran membanjiri wajahnya.
Maha Suci Engkau, ya Tuhan. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahli Surga. Allahumma amiin.
Aly Raihan El-Mishry

Kamis, 25 Desember 2014

Berdoa dengan Al Asmaa ul Husna

Dalam nama Allah ٱ rahman ٱ rahim Ya Allah, memberkati Muhammad dan nya
 
.
Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya ini mempunyai nama-nama yang banyak. Nama-nama itu bukan hanya sekadar nama, tetapi nama-nama yang bagus lagi indah yang sesuai dengan penyataan yang diberikan. Nama itu disebut “Al Asmaaul Husna”. Terdapat 99 yang apabila disebut nama itu akan mempunyai pengaruh dan manfaat yang besar dan hebat sekali terhadap pekerjaan yang sedang kita lakukan dan juga bagi orang yang telah melakukan sesuatu tugas itu. Maka kita dianjur dan digalakkan untuk berdoa dengan “Al Asmaa’ul Husna” tersebut.
 .
Allah SWT berfirman: "Dan bagi Allah itu nama-nama yang Indah / Baik, berdoalah dengannya (dengan menyebut nama-nama yang baik itu - Asma ul-Husna)."    Surah al-A'raf 7: 180 
 .
Berikut adalah doa-doa dari asmaa'ul husna, yaitu doa-doa yang diawali dengan nama nama Allah yang baik. Allah SWT telah mendorong agar hamba-Nya berdoa dengan menggunakan nama-nama-Nya, karena dengan nama-nama tersebut doa itu akan lebih mudah dikabulkan.
 .
Ketika seorang hamba berdoa dengan menggunakan "asmaa'ul husna" , Allah SWT akan merasa senang hati untuk memakbulkan permintaan hamba-Nya itu. Maka janganlah kita lepaskan kesempatan yang baik ini. Kita bisa gunakan semua 99 nama Allah atau kita bisa memilih mana-mana nama Allah yang sesuai dengan doa yang akan diminta. 
.
Alhamdulillahi rabbil a'lamin, Allahuma solli a'la Muhammad wa a'laa aalihi wa ashaabihi ajamaiin.
.
Ya Allah! Dengan menadahkan tangan-tangan kami ini kepada-Mu, kami mengharapkan Rahmat-Mu; Sesungguhnya Rahmat-Mu adalah luas dan meluasi segala sesuatu.
Ya Allah! Kami beriman kepada-Mu, keberadaan-Mu dan Kebesaran-Mu; Engkaulah Yang Maha Agung dan Maha segalanya.
.
1. Ya Allah! Ya Rahman, Ya Rahim,      Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kasihanilah kami ya Allah, kami sangat-sangat mengharapkan belas kasihan dari-Mu ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan kasih sayang yang sebenarnya melainkan hanya Dikau. Segala kasih sayang yang pernah kami harapkan dari selain-Mu, ternyata selalu menghampakan kami ya Allah.
2. Ya Allah! Ya Malik,    Raja kepada segala raja, kepemimpinan-Mu adalah yang terbaik dan akan membawa kepada kebaikan, tidak ada yang lebih baik kepemimpinannya melainkan hanya Dikau. Kami redha menjadikan-Mu sebagai Pemimpin kami, yang lebih berhak dipatuhi dari segala pemimpin yang lain.
3. Ya Allah! Ya Quddus,    yang Maha Suci, Engkaulah Tuhan yang bersih dari segala kelemahan, menyembuh dan mentaati hanya kepada-Mu tidak akan merugikan kami. Sesungguhnya segala pengharapan yang dicurahkan kepada selain Dikau selalu mengecewakan; Kami redha mempertuhankan Dikau Zat yang Maha suci.
4. Ya Allah! Ya Salam,    yang Maha Selamat, berikanlah keamanan kepada kami dan anggota keluarga kami. Peliharalah kami semua dari segala macam kejahatan dan keburukan. Selamatkanlah kami dengan kebesaran nama-Mu ini dari segala bencana dunia dan akhirat.
5. Ya Allah! Ya Mukmin,    yang Maha Aman, amankanlah kami dari segala yang kami takuti. Amankanlah anggota keluarga kami dari segala sengketa, amankanlah lingkungan kami, amankanlah daerah kami dan amankanlah negara kami dari segala kejahatan dan keburukan. Kami sadar bahwa, tidak ada nikmat yang lebih baik daripada hidup dalam kondisi aman sentosa, rukun dan damai.
6. Ya Allah! Ya Muhaimin,    yang Maha Memelihara, peliharalah kami dari segala yang tidak kita inginkan. Peliharalah kami dari segala yang keji, peliharalah kami dari segala penyakit dan iri, peliharalah kami dari hasad dan dengki. Sesungguhnya siapa yang dipelihara oleh-Mu akan selamatlah dari segala yang tidak baik.
7. Ya Allah! Ya Aziz,    yang Maha Mulia, Engkaulah yang termulia, agama-Mu adalah mulia, Nabi-Mu adalah mulia, kitab-Mu adalah mulia, maka masukkanlah kami di kalangan yang mulia.
8. Ya Allah! Ya Jabbar,    yang Maha Perkasa bantulah kami yang lemah ini, mengatasi segala muslihat mereka yang memusuhi kami. Berikanlah kekuatan-Mu kepada kami.
9. Ya Allah! Ya Mutakabbir,    yang Maha Megah, Dikaulah berhak untuk memiliki sifat ini, karena tidak ada yang lebih hebat dari Dikau, maka jauhkanlah kami dari sifat bermegah-megah hingga menyebabkan kami berhak menerima murka-Mu.
10. Ya Allah! Ya Khaliq,    yang Maha Pencipta, ciptakanlah untuk kami yang terbaik, ciptakanlah zuriat yang baik untuk kami, kami menginginkan seorang anak lelaki / perempuan atau cukuplah sudah anak-anak yang telah Dikau berikan kepada kami. (Mintalah berdasarkan apa yang kita butuhkan). Ciptakanlah kesempurnaan pada diri kami.
11. Ya Allah! Ya Bari ',    Yang Maha Pembuat, buatkanlah untuk kami apa saja yang baik untuk kami dunia dan akhirat dan jauhkan dari kami segala apa yang akan membinasakan kami.
12. Ya Allah! Ya Mushawwir,    yang Maha Pembentuk, bentuklah untuk kami apa yang kami kehendaki, bentuklah untuk kami zuriat pria / perempuan, kembalikanlah kesempurnaan kami, hanya Dikau saja yang berwenang untuk membentuk dan mengubah segala bentuk.
13. Ya Allah! Ya Ghaffar,    kami meminta ampunan-Mu, ampunilah kami ya Allah, seandainya Dikau tidak mengampuni kami, pastilah kami akan sengsara dunia dan akhirat.
14. Ya Allah! Ya Qahhaar,  yang Maha Pemaksa, kasihanilah kami, dan jangan Dikau paksa kami melakukan sesuatu yang kami tidak mampu melakukannya, janganlah Dikau paksakan kepada kami tes yang terlalu berat untuk kami, sebaliknya Dikau paksalah mereka, fulan bin fulan (sebut nama-nama) atau siapa saja untuk menerima kami dan apa-apa dari kami. Dikaulah maha segalanya, dan paksakanlah musuh-musuh kami untuk melakukan sesuatu yang baik untuk kami.

Senin, 22 Desember 2014

Kategori Asmaa’ullaahul Husnaa

Dalam nama Allah ٱ rahman ٱ rahim Ya Allah, memberkati Muhammad dan nya
.
Dalam beberapa kitab termasuk Addinul Islami disebutkan s Elain dari lafaz Allah dan Al Rab (Tuhan), adalah: 
Nama-nama Allah yang baik-baik (Asmaa-ullaahul Husnaa) yang terkandung dalam Al-Quranul Karim yaitu:
.
A.  Nama-Nama Sifat Allah  SWT  Yang Terkait Dengan Zat  Pribadinya :
  1. Al-Waahid (Maha Tunggal)
  2.  Al-Ahad (Maha Itu)
  3.  Al-Haq (Maha Benar)
  4.  Al-pengudusan (Maha Suci)
  5.  As-Shamad (Maha Dibutuhkan)
  6.  Al-Ghaniy (Mahā Kaya)
  7.  Al-Mughni (Maha mengayakan)
  8.  Al-Awwal (Maha Pertama)
  9. Al-Akhir (Maha Penghabisan)
  10.  Al-Hayyu (Maha Hidup)
  11.  Al-Qayyuum (Maha Berdiri Sendiri)
.
.
B.  Nama-Nama Sifat Allah  Ta'ala  Yang Berkenaan Dengan Penciptaan-Nya :
  1.  Al-Khaaliq (Maha Mencipta)
  2.  Al-Baari '(Maha Pencipta)
  3.  Al-Mushawwir (Maha Pembentuk)
  4.  Al-Badii’ (Maha Pencipta yang baru)
.
.
C.  Nama-Nama Yang Berhubungan Dengan Sifat Kecintaan Dan kerahmatan:
  1. Rahmaan (Maha Pengasihi)
  2. Rahiim (Maha Penyayang)
  3. Ar-Rauuf (Maha Pengasih)
  4.  Al Waduud (Maha Pencinta)
  5.  Al-Lathiif (Maha Lemah Lembut / Halus)
  6.  Ai-Tawwaab (Penerima Taubat)
  7.  Al-Haliim (Maha Penghiba)
  8. Al-'Afuw (Maher pemaaf)
  9.  Al-Ghaffar (Maha mengampun)
  10.  Al-Ghaffur (Maha Pengampun)
  11.  Asy-Syakuur (Maha Pembalas, Pemberi Kurnia)
  12.  As-Salaam (Maha Pengaman)
  13.  Al-Mu’min (Maha Pemelihara keamanan)
  14.  Al-Barr (Maha Mencipta Kebaikan / Dermawan)
  15.  Rafli '(Maha Mengangkat Darjat)
  16.  Ar-Razzaaq (Maha Pemberi rezeki)
  17.  Al-Wahhab (Maha Pemberi)
  18.  Al-Pemberontak '(Maha Luas)
.

Allah سبحانه وتعالى Menurut Sangkaan Hambanya

Allah سبحانه وتعالى Menurut Sangkaan Hambanya

Ya Allah, berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad
Ya Allah.
Allah  سبحانه وتعالى  menurut sangkaan hambanya Maksudnya, Allah  سبحانه وتعالى  menurut dan berdasarkan sebagaimana prasangka hambanya. Jika seorang hamba bertaubat dengan Taubatan Nasuha (yang tulus ikhlas), maka Allah    سبحانه وتعالى  akan menerima taubatnya. Jika dia yakin doanya akan dikabulkan, maka Allah  سبحانه وتعالى  akan mudah mengabulkan. Berbeda keadaannya, jika seseorang itu sejak awal, sudah menyerah dan sudah berburuk sangka terhadap Allah   سبحانه وتعالى .

Dari Abu Hurairah  radliyallaahu 'anhu , ia berkata bahwa Rasulullah   bersabda, Allah سبحانه وتعالى  berfirman,
Saya sebagai budak saya berpikir
"Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku."  (Muttafaqun 'alaih).
.
Hadis ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus husnuzon pada Allah    سبحانه وتعالى  dan memiliki sikap berharap pada-Nya.

Tentang makna hadits di atas, Al Qodhi 'Iyadh berkata, "Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah   سبحانه وتعالى  akan memberikan ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah  سبحانه وتعالى  akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah  سبحانه وتعالى  akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah سبحانه وتعالى  akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lain mengatakan maknanya adalah berharap pada Allah  سبحانه وتعالىdan meminta ampunannya.”
(Syarh Muslim, 17: 2).
.
Inilah bentuk husnuzon atau berprasangka baik pada Allah    سبحانه وتعالى  yang diajarkan pada seorang muslim. Jabir berkata bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah  tiga hari sebelum beliau wafat,
Jangan ada di antara kalian, tapi Imutn Ini meningkatkan Allah dugaan
"Janganlah salah seorang di antara kamu mati melainkan ia harus berhusnuzon pada Allah  سبحانه وتعالى . "
(HR Muslim no. 2877).
.
Husnuzon  pada Allah  سبحانه وتعالى , itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah  سبحانه وتعالى  kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwa doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzon pada Allah  سبحانه وتعالى .
.
Allah  سبحانه وتعالى  berfirman,
Kata Tuhan memanggil saya Menanggapi Anda
"Dan Tuhanmu berfirman:" Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. "
(Surah Ghofir / Al Mu'min: 60)
.
Firman Allah  سبحانه وتعالى  lagi,
Jika dia bertanya, saya menjawab pemohon jika bisikan Felictjibwa saya dan saya percaya mereka mungkin mengantar
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. "
(Surah Al Baqarah: 186)

Rabu, 10 Desember 2014

Ma’rifatullah Puncak Akidah Islam

1.      KARAKTERISTIK AQIDAH ISLAM
Aqidah Islam adalah Aqidah Rabbaniy (berasal dari Allah ) yang bersih dari pengaruh penyimpangan dan subyektifitas manusia. Aqidah Islam memiliki karakteristik berikut ini :
1.      Al Wudhuh wa al Basathah ( jelas dan ringan) tidak ada kerancuan di dalamnya seperti yang terjadi pada konsep Trinitas  dsb.
2.      Sejalan dengan fitrah manusia, tidak akan pernah bertentangan antara aqidahsalimah (lurus) dan fitrah manusia. Firman Allah : “Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia  menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah..”QS. 30:30
3.      Prinsip-prinsip aqidah yang baku, tidak ada penambahan dan perubahan dari siapapun. Firman Allah :”Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan lain selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah ?“QS. 42:21
4.      Dibangun di atas bukti dan dalil, tidak cukup hanya dengan doktrin dan pemaksaan seperti yang ada pada konsep-konsep aqidah lainnya. Aqidah Islam selalu menegakkan : “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar” QS 2:111
5.      Al Wasthiyyah (moderat) tidak berlebihan dalam menetapkan keesaan maupun sifat Allah seperti yang terjadi pada pemikiran lain yang mengakibatkan penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya. Aqidah Islam menolak fanatisme buta seperti yang terjadi dalam slogan jahiliyah “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan mengikuti jejak mereka” QS. 43:22

2.      PENGERTIAN MA’RIFATULLAH
Ma’rifatullah (mengenal Allah) bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal ini tidak mungkin terjangkau oleh kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana mungkin manusia yang terbatas ini mengenali sesuatu yang tidak terbatas?. Segelas susu yang dibikin seseorang tidak akan pernah mengetahui seperti apakah orang yang telah membuatnya menjadi segelas susu.
Menurut Ibn Al Qayyim : Ma’rifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul ma’rifah(orang-orang yang mengenali Allah)  adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.
Ma’rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma’riaftullah dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah.

3.      CIRI-CIRI DALAM MA’RIFATULLAH
Seseorang dianggap ma’rifatullah  (mengenal Allah) jika  ia telah mengenali
1.      asma’ (nama) Allah
2.      sifat Allah dan
3.      af’al (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam kehidupan alam ini.

Kemudian dengan bekal pengetahuan  itu, ia menunjukkan :
1.      sikap shidq (benar) dalam ber -mu’amalah (bekerja) dengan Allah,
2.      ikhlas dalam niatan dan tujuan hidup yakni hanya karena Allah,
3.      pembersihan diri dari akhlak-akhlak tercela dan kotoran-kotoran jiwa yang membuatnya bertentangan dengan kehendak Allah SWT
4.      sabar/menerima pemberlakuan hukum/aturan Allah atas dirinya
5.      berda’wah/ mengajak orang lain mengikuti kebenaran agamanya
6.      membersihkan da’wahnya itu dari pengaruh perasaan, logika dan subyektifitas siapapun. Ia hanya menyerukan ajaran agama seperti yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.

Figur teladan dalam ma’rifatullah ini adalah Rasulullah SAW. Dialah orang yang paling utama dalam mengenali Allah SWT.  Sabda Nabi : “Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya”. HR Al Bukahriy dan Muslim. Hadits ini Nabi ucapkan sebagai jawaban dari pernyataan tiga orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri. 
Tingkatan berikutnya, setelah Nabi adalah ulama amilun ( ulama yang mengamalkan ilmunya). Firman Allah : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” QS. 35:28
Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.
Ada sebagian ulama yang mengatakan : “Duduk di sisi orang yang mengenali Allah akan mengajak kita kepada enam hal dan berpaling dari enam hal, yaitu : dari ragu menjadi yakin, dari riya menjadi ikhlash, dari ghaflah (lalai) menjadi ingat, dari cinta dunia menjadi cinta akhirat, dari sombong menjadi tawadhu’ (randah hati), dari buruk hati menjadi nasehat”

4.      URGENSI MA’RIFATULLAH
a.      Ma’rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup manusia selanjutnya. Karena ma’rifatullah akan menjelaskan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan ma’rifatullah membuat banyak orang hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk hidup lain (binatang ternak). QS.47:12
b.      Ma’rifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.
Sabda Nabi : Amat mengherankan urusan seorang mukmin itu, dan tidak terdapat pada siapapun selain mukmin, jika ditimpa musibah ia bersabar, dan jika diberi karunia ia bersyukur”  (HR.Muslim)
Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya.
c.      Dari Ma’rifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah.
d.      Dari Ma’rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh.
e.      Dari Ma’rifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan kehidupan  akherat.